PANGKEP - Dalam suasana santai namun penuh makna, . di warkop Kita kota Pangkep jalan Kemakmuran Pangkajene Minggu pagi (20/4/2025). Kelompok Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pangkep ( KPEMP) menggelar diskusi bertajuk "Ngopi Bareng" bersama Ketua Dewan Penasehat, Muh. Arsyad. SE, Kegiatan ini berlangsung di tengah komunitas warga yang aktif mengembangkan potensi lokal sebagai motor penggerak ekonomi mandiri.
Kehadiran Muh. Arsyad SE menjadi magnet tersendiri dalam pertemuan tersebut. Tokoh yang dikenal konsisten mendukung gerakan ekonomi kerakyatan ini mengajak seluruh peserta untuk lebih berani melakukan inovasi dan memperkuat kolaborasi antar pelaku usaha lokal. Menurutnya, pemberdayaan tidak cukup dengan pelatihan, tetapi perlu didorong dengan aksi nyata dan dukungan ekosistem yang sehat.
"Jangan tunggu besar baru bergerak. Gerak dulu, meski kecil, karena dari situlah kita bisa membangun kemandirian ekonomi secara bertahap, " ujar Muh. Arsyad. Ia juga menekankan pentingnya kepemimpinan kolektif di akar rumput yang mampu menggerakkan masyarakat tanpa bergantung sepenuhnya pada bantuan eksternal.
Diskusi berlangsung hangat dengan banyak pertanyaan dan curahan ide dari peserta. Beberapa anggota kelompok memaparkan usaha kecil yang telah berjalan, seperti produksi makanan olahan lokal, kerajinan tangan, hingga pengembangan wisata berbasis alam dan budaya. Mereka berharap mendapatkan dukungan strategi pemasaran dan akses permodalan yang lebih luas.
Menanggapi hal itu, Muh. Arsyad menyoroti perlunya sinergi antara pelaku UMKM, pemerintah, dan sektor swasta. Ia menyarankan dibentuknya forum komunikasi rutin yang dapat mempertemukan berbagai pihak untuk memperkuat jaringan dan peluang usaha. "Kita butuh ruang-ruang seperti ini, yang bukan hanya jadi tempat curhat, tapi juga jadi ruang lahirnya solusi konkret, " katanya.
Kegiatan ngopi ini juga menjadi momentum refleksi atas perjalanan kelompok selama ini. Para peserta menyadari pentingnya membangun semangat kolektif dan komitmen bersama untuk terus bergerak, meskipun dalam keterbatasan. Diskusi tidak hanya fokus pada ekonomi, tetapi juga nilai-nilai sosial seperti kejujuran, saling percaya, dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Selain diskusi, acara ditutup dengan pemetaan rencana aksi jangka pendek yang akan segera dilaksanakan. Beberapa di antaranya termasuk pelatihan digital marketing, pembentukan koperasi komunitas, serta penjajakan kerja sama dengan lembaga keuangan mikro. Harapannya, program-program ini mampu menciptakan dampak nyata di tingkat masyarakat.
Dengan semangat kebersamaan dan dorongan dari tokoh seperti Muh. Arsyad, kegiatan ini menjadi langkah kecil yang strategis dalam membangun kemandirian ekonomi berbasis komunitas. Ngopi bareng kali ini bukan sekadar menikmati kopi, tetapi menyeduh harapan dan menyemai semangat untuk perubahan yang lebih baik.( Herman Djide)