PANGKEP SULSEL– Desa Lanne, yang terletak di Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep, menyimpan keindahan alam yang luar biasa serta kekayaan budaya yang khas. Dikelilingi oleh hamparan sawah hijau, sungai kecil yang jernih, dan deretan gunung yang dihiasi gua-gua alami, desa ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata unggulan.
Desa ini menawarkan panorama alam yang memukau. Sawah yang luas membentang sejauh mata memandang, memberikan suasana pedesaan yang asri dan menenangkan. Aliran sungai kecil yang melintasi desa semakin menambah kesejukan, menjadikannya tempat ideal untuk melepas penat dari kesibukan perkotaan.
Tak hanya keindahan alam, deretan gunung di sekitar Desa Lanne juga menyimpan daya tarik tersendiri. Banyak gua-gua alami yang masih tersembunyi dan menunggu untuk dijelajahi. Keunikan ini menjadikan desa ini berpotensi untuk wisata petualangan seperti trekking dan eksplorasi gua.
Selain alam yang mempesona, Desa Lanne juga dikenal dengan usaha kuliner berbasis hasil kebun, terutama kacang tanah. Warga desa mengolah kacang tanah menjadi berbagai produk makanan khas, seperti tenteng, camilan tradisional yang manis dan gurih. Produk ini menjadi salah satu oleh-oleh favorit bagi wisatawan yang berkunjung.
Tidak hanya kuliner, Desa Lanne juga memiliki warisan seni dan budaya yang kaya. Salah satu seni tradisional yang masih lestari di desa ini adalah gangrang bulo, sebuah pertunjukan musik dan tari yang enerjik dan menghibur.
Selain gangrang bulo, Desa Lanne juga mempertahankan seni longkak, yakni permainan tradisional yang dimainkan dengan menggunakan alat musik sederhana. Seni ini biasanya ditampilkan dalam berbagai acara adat dan perayaan desa.
Tarian tradisional juga menjadi bagian penting dari kebudayaan Desa Lanne. Berbagai tarian khas daerah ditampilkan dalam acara adat maupun penyambutan tamu penting, menunjukkan kekayaan budaya yang tetap dijaga oleh masyarakat setempat.
Keunikan Desa Lanne tidak hanya pada alam dan budayanya. Desa ini juga memiliki nilai sejarah yang tinggi. Dahulu, desa ini pernah menjadi tempat tinggal Kahar Muzakkar, seorang pejuang yang memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan di Sulawesi Selatan.
Kahar Muzakkar adalah seorang tokoh yang awalnya merupakan pejuang kemerdekaan Indonesia, tetapi kemudian menjadi pemimpin gerakan bersenjata yang menuntut penerapan Islam dalam pemerintahan.
Ia lahir di Sulawesi Selatan dan awalnya bergabung dengan Tentara Republik Indonesia (TRI) untuk melawan Belanda dalam agresi militer. Namun, setelah kemerdekaan, ia merasa kecewa dengan kebijakan pemerintah pusat dan bergabung dengan gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang dipimpin oleh Kartosuwiryo.
Sebagai pemimpin DI/TII di Sulawesi Selatan, Kahar Muzakkar berusaha mendirikan Negara Islam Indonesia. Gerakannya berlangsung selama bertahun-tahun hingga akhirnya ia tewas dalam operasi militer tahun 1965.
Meskipun kontroversial, perannya tetap menjadi bagian dari sejarah Indonesia, terutama di Sulawesi Selatan, termasuk di Desa Lanne yang pernah menjadi tempat tinggalnya.
Jejak sejarah Kahar Muzakkar di Desa Lanne menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarahnya. Tempat-tempat bersejarah yang berkaitan dengan tokoh ini bisa dijadikan objek wisata edukasi.
Dengan semua potensi yang dimiliki, Desa Lanne berpeluang besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata terpadu. Pemerintah daerah dan masyarakat setempat dapat bekerja sama untuk mengelola dan mempromosikan potensi alam, budaya, dan sejarah yang ada.
Pengembangan desa wisata ini juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Dengan memanfaatkan sumber daya alam dan budaya yang dimiliki, warga desa bisa memperoleh manfaat ekonomi dari sektor pariwisata.
Dukungan infrastruktur yang memadai, seperti akses jalan yang baik dan fasilitas wisata yang lengkap, akan semakin meningkatkan daya tarik Desa Lanne. Selain itu, promosi melalui media sosial dan kerja sama dengan agen wisata dapat membantu menarik lebih banyak pengunjung.
Ke depan, Desa Lanne diharapkan bisa menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Pangkep, menggabungkan pesona alam, kuliner khas, seni budaya, dan nilai sejarah yang kuat. Desa ini adalah surga tersembunyi yang siap dikenal lebih luas oleh wisatawan.
Pangkep 18 Maret 2025
Penulis : Herman Djide Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jurnalis Nasional Indonesia Cabang Kabupaten Pangkep