PANGKEP SULSEL– Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Cabang Kabupaten Pangkep, Herman Djide, menyoroti peluang besar dalam bisnis beternak ayam kampung di tengah meningkatnya tren konsumsi sehat. Menurutnya, permintaan ayam kampung terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan yang lebih alami dan bergizi.
Herman Djide menjelaskan bahwa ayam kampung memiliki banyak keunggulan, terutama dari segi kualitas daging yang lebih rendah lemak dan bebas dari zat tambahan seperti hormon pertumbuhan.
"Saat ini masyarakat lebih memilih produk pangan yang alami dan sehat, dan ayam kampung adalah salah satu yang paling diminati, " ujarnya dalam kunjungannya di Desa Mangilu Kecamatan Bungoro beberapa hari lalu menemui warga agar mulai peternak ayam kampung dengan memanfaatkan lahan lahan kosong di seputar rumahnya.
Pimpinan Media Indonesia Satu Perwakilan Pangkep, yang juga di juluki media seribu portal ini menambahkan bahwa harga ayam kampung cenderung lebih stabil, Dengan permintaan yang terus meningkat, harga jual ayam kampung di pasaran bisa lebih tinggi, terutama saat hari-hari besar seperti Idul Fitri. "Ini adalah peluang bisnis yang sangat menjanjikan bagi masyarakat di kampung khusus nya peternak dengan memanfaatkan tanah kosong miliki nya" tambahnya.
Menurutnya, beternak ayam kampung juga lebih fleksibel dan tidak memerlukan modal besar. Peternak dapat memulai usaha ini dengan skala kecil di pekarangan rumah. Selain itu, ayam kampung lebih tahan terhadap penyakit dibandingkan ayam broiler, sehingga risiko kerugian akibat kematian ternak lebih rendah.
Herman Djide juga menyoroti pentingnya inovasi dalam bisnis ayam kampung, termasuk pengolahan produk turunan seperti telur ayam kampung, abon ayam, dan ayam kampung frozen. "Jika peternak bisa mengolah produknya lebih lanjut, nilai jualnya bisa lebih tinggi. Ini bisa menjadi peluang tambahan bagi mereka, " jelasnya.
Namun, ia tidak menutup mata terhadap tantangan yang dihadapi para peternak ayam kampung, salah satunya adalah masa pemeliharaan yang lebih lama dibandingkan ayam broiler. "Ayam kampung butuh waktu sekitar 4-6 bulan untuk siap panen, sementara ayam broiler hanya sekitar 40 hari. Ini harus diperhitungkan dalam strategi bisnis peternak, " katanya.
Untuk mengatasi tantangan ini, Herman Djide mendorong adanya pelatihan dan pendampingan bagi peternak agar mereka bisa lebih efisien dalam mengelola ternak mereka. Menurutnya, dengan teknik pemeliharaan yang lebih baik dan pemberian pakan alami yang optimal, produktivitas ayam kampung bisa lebih tinggi.
Selain itu, ia menekankan pentingnya pemasaran yang efektif. Dengan perkembangan teknologi digital, peternak bisa memanfaatkan media sosial dan e-commerce untuk menjual ayam kampung mereka langsung ke konsumen. "Strategi pemasaran yang baik akan sangat membantu peternak meningkatkan penjualan dan mendapatkan harga yang lebih baik, " tambahnya.
Herman Djide juga mengajak pemerintah daerah untuk lebih mendukung para peternak ayam kampung dengan memberikan akses ke pembiayaan, pelatihan, serta kebijakan yang mendukung industri peternakan lokal. "Jika ada dukungan dari pemerintah, bisnis ini bisa berkembang lebih cepat dan memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat, " ujarnya.
Lebih lanjut, ia berharap para peternak bisa membentuk kelompok usaha bersama atau koperasi agar lebih mudah dalam mengakses pasar dan mendapatkan harga yang lebih kompetitif. "Dengan kerja sama yang baik, peternak bisa lebih kuat dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas, " tegasnya.
Dalam diskusi tersebut, beberapa peternak ayam kampung di Pangkep menyambut baik gagasan ini. Mereka berharap adanya lebih banyak pelatihan dan dukungan dari berbagai pihak agar bisnis mereka bisa berkembang. "Kami ingin terus meningkatkan kualitas produksi dan memperluas pasar, terutama ke luar daerah, " ujar salah satu peternak.
Sebagai penutup, Herman Djide menegaskan bahwa beternak ayam kampung adalah peluang besar bagi masyarakat Pangkep. Dengan strategi yang tepat, inovasi, dan dukungan dari berbagai pihak, bisnis ini bisa menjadi salah satu sektor unggulan yang memberikan manfaat ekonomi sekaligus memenuhi kebutuhan pangan sehat bagi masyarakat.
"Ini bukan hanya bisnis biasa, tapi juga bagian dari gerakan untuk menyediakan makanan yang lebih sehat bagi masyarakat. Jika dikelola dengan baik, ayam kampung bisa menjadi komoditas yang sangat menguntungkan bagi peternak dan daerah, " pungkasnya.( Nir )