PANGKEP SULSEL - Kabupaten Pangkep, khususnya Kecamatan Marang, patut berbangga dengan potensi agrikultur yang dimilikinya. Salah satunya adalah jeruk manis khas Marang yang sejak dulu dikenal dan kini dijajakan hampir di sepanjang jalan poros provinsi. Jeruk ini bukan sekadar buah, tetapi simbol kekayaan lokal yang belum tergarap maksimal.
Kehadiran Ketua DPD Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Herman Djide di kios jeruk di jalan poros Marang, Senin (21/4/2025), membawa angin segar pemikiran. Saat menikmati jeruk "golla golla" yang manis, hadir pula momen menarik: wisatawan dari Jepang membeli jeruk dan menyampaikan ide sederhana namun luar biasa—mengolah kulit jeruk tersebut menjadi produk turunan seperti dodol, permen jeli, atau produk olahan lainnya.
Ini bukan sekadar ide, melainkan peluang besar. Bayangkan, jika jeruk ini diolah, dikemas menarik, diberi merek lokal—berbasis desa, lalu dijual hingga mancanegara. Nilai tambahnya jelas meningkat, dan bukan tidak mungkin jeruk Marang menjadi komoditas unggulan ekspor yang membanggakan Sulawesi Selatan.
Lebih dari itu, pengolahan produk turunan jeruk juga berarti membuka lapangan kerja di desa. UMKM bisa tumbuh, pemuda desa punya tempat berkarya, dan desa tidak lagi hanya menjadi penghasil bahan mentah, melainkan pusat kreativitas dan industri kecil.
Inilah yang disebut potensi lokal—yang tidak hanya dinikmati secara alamiah, tapi juga diolah secara inovatif. Sudah saatnya pemerintah desa, pelaku usaha, dan masyarakat bahu-membahu menjadikan jeruk Marang bukan hanya manis di lidah, tapi juga manis secara ekonomi.( Inar)